PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KASAR KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) TERHADAP HISTOPATOLOGI HATI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG TERINFEKSI Aeromonas hydrophila

Authors

  • Ifatul Masfiah Brawijaya University
  • Sri Andayani Department of Aquaculture
  • Heny Suprastyani Department of Aquaculture

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2018.002.03.2

Keywords:

Histopatologi, Kulit Buah Naga, Aeromonas hydrophila, Ikan Nila, Hati

Abstract

Keberadaan penyakit di dalam lingkungan perairan merupakan salah satu kendala di dalam pengembangan subsektor budidaya perikanan. Bakteri A. hydrophila merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan. Untuk mengatasi hal tersebut pembudidaya seringkali menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat memberikan dapat negatif salah satunya membuat bakteri resisten dan mencemari lingkungan perairan. Sehingga dibutuhkan alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah kulit buah naga (H. costaricensis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) terhadap histopatologi hati ikan nila (O. niloticus) yang terinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, 2 kontrol dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) dengan dosis 6 ppm, 26 ppm, 46 ppm dan 66 ppm. Pengambilan jaringan hati dilakukan pada hari ke 5 setelah perlakuan. Analisa data menggunakan skoring. Hasil perlakuan pemberian ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) memberikan pengaruh terhadap jaringan hati ikan nila (O. niloticus). Kelainan jaringan hati yang terjadi pada saat penelitian adalah Kongesti dan Hemoragi. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan jaringan hati yang terendah adalah perlakuan D dengan dosis 66 ppm.Keberadaan penyakit di dalam lingkungan perairan merupakan salah satu kendala di dalam pengembangan subsektor budidaya perikanan. Bakteri A. hydrophila merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan. Untuk mengatasi hal tersebut pembudidaya seringkali menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik secara terus-menerus dapat memberikan dapat negatif salah satunya membuat bakteri resisten dan mencemari lingkungan perairan. Sehingga dibutuhkan alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan adalah kulit buah naga (H. costaricensis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) terhadap histopatologi hati ikan nila (O. niloticus) yang terinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, 2 kontrol dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) dengan dosis 6 ppm, 26 ppm, 46 ppm dan 66 ppm. Pengambilan jaringan hati dilakukan pada hari ke 5 setelah perlakuan. Analisa data menggunakan skoring. Hasil perlakuan pemberian ekstrak kasar kulit buah naga (H. costaricensis) memberikan pengaruh terhadap jaringan hati ikan nila (O. niloticus). Kelainan jaringan hati yang terjadi pada saat penelitian adalah Kongesti dan Hemoragi. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan jaringan hati yang terendah adalah perlakuan D dengan dosis 66 ppm.

Author Biography

Ifatul Masfiah, Brawijaya University

Departement of Aquaculture

References

Kurniawan, A. 2012. Penyaakit Akuatik. UBB Press. Bangka Belitung. 239 hlm.

Nugroho, E. 2013. Nila Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 115 hlm.

Kurniawan, A. 2012. Penyaakit Akuatik. UBB Press. Bangka Belitung. 239 hlm.

Wahjuningrum, D., E. H. Solikhah, T. Budiardi dan M. Setiawati . 2010. Pengendalian infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo ( Clarias sp.) dengan campuran meniran (Phyllanthus niruri) dan bawang putih (Allium sativum) dalam pakan. Jurnal 1 Akuakultur Indonesia. 9 (2): 93-103.

Purwaningsih, U. A. Indrawati dan A. M. Lusiastuti. 2015. Patogenesis ko-infeksi penyakit fish tuberculosis dan Motile Aeromonas Septicemia pada ikan gurame (Osphronemus gouramy). 10 (1). 99-107.

Purwaningsih, U. 2013. Vaksin koktail sel utuh untuk pencegahan penyakit Mycobacteriosis dan Motile Aeromonas Septicemia pada ikan gurame (Osphronemus gouramy). Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Roslizawaty, N.Y. Ramadani, Fakhrurrazi dan Herrialfian. 2013. Aktivitas antibacterial ekstrak etanol dan rebusan sarang semut (Myrmecodia sp.) terhadap bakteri Escherichia coli. Jurnal Medika Veterinaria. 7 (2). 91-94.

Jamin dan Erlangga. 2016. Pengaruh insektisida golongan organofosfat terhadap benih ikan nila gift (Oreochromis niloticus, Bleeker): analisis histologi hati dan insang. Acta Aquatica. 3 (2): 46-53.

Susanti, W., A. Indrawati dan F. H. Pasaribu. 2016. Kajian patogenisitas bakteri Edwardsiella ictaluri pada ikan patin Pangasionodon hypophthalmus. Jurnal Akuakultur Indonesia. 15 (2). 99-107.

Maryadi, H. 2009. Studi perkembangan gejala klinis dan patologi pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus ) yang diinfeksi dengan Streptococcus iniae. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Roslizawaty, N.Y. Ramadani, Fakhrurrazi dan Herrialfian. 2013. Aktivitas antibacterial ekstrak etanol dan rebusan sarang semut (Myrmecodia sp.) terhadap bakteri Escherichia coli. Jurnal Medika Veterinaria. 7 (2). 91-94.

Retnowati, Y., N. Bialangi dan N. W. Posangi. 2011. Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada media yang diekspos dengan infus daun sambiloto (Andrographis paniculata). SAINTEK. 6 (2): 1-9.

Ernawati dan K. Sari. 2015. Kandungan senyawa kimia dan aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah alpukat (Persea americana P.Mill) terhadap bakteri Vibrio alginolyticus. Jurnal Kajian Veteriner. 3 (2): 203-211.

Salikin, R. Q., Sarjito dan S. B. Prayitno. 2014. Pengaruh perendaman ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap mortalitas dan histologi hati ikan mas (Cyprinus carpio) yang diinfeksi bakteri Aeromonas caviae. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3): 43-50.

Juliantina. F.R , D.A. Citra, B. Nirwani, T. Nurmasitoh, E.T. Bowo. 2008. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen Anti Bakteri Terhadap Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia: 1-10.

Sari, D. S. 2012. Pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan nila (O. niloticus) dengan pemberian ekstrak etil asetat rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Olga. 2012. Patogenisitas bakteri Aeromonas hydrophila ASB01 pada ikan gabus (Ophicephalus striatus). Sains Akuatik. 14 (1). 33-39.

Taufik,A dan C. Saparinto. 2008. Usaha Pembesaran Belut. Penebar Swadaya. Jakarta. 101 hlm.

Downloads

Published

2018-11-07

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>