ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA KERUPUK IKAN CUMI DI DESA WERU, KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN

Authors

  • Candra Adi Intyas Universitas Brawijaya
  • Muhammad Firdaus

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.5

Keywords:

UKM, nilai tambah, kerupuk ikan cumi

Abstract

Meskipun dikenal sebagai penghasil ikan tangkap terbesar di Jawa Timur, bukan berarti nelayan di Lamongan menunjukkan peningkatan kesejahteraan. Umumnya hasil tangkapan ikan sebagian besar dijual langsung kepada tengkulak (pedagang ikan) dan hanya sedikit saja yang melakukan peningkatan nilai tambah dalam bentuk olahan ikan atau diversifikasi produk, seperti abon ikan, otak-otak ikan, kerupuk ikan dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai tambah yang diperoleh dari ikan segar dan cumi setelah diolah menjadi kerupuk ikan cumi oleh rumah tangga nelayan skala kecil yaitu UKM Barokah Sejati. Analisis nilai tambah digunakan untuk mengetahui berapa pertambahan nilai suatu komoditi karena adanya input fungsional yang dilakukan pada komoditi tersebut. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan, bahwa di Desa Weru merupakan desa pesisir yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan dimana beberapa istri nelayan melakukan kegiatan pengolahan ikan secara tradisional. Jenis penelitian menggunakan metode studi kasus.  Analisis data yang digunakan yaitu analisis nilai tambah metode Hayami. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai tambah pengolahan kerupuk ikan cumi Rp -1.697,- /kg dengan rasio nilai tambah sebesar -3,20% sedangkan setelah investasi sebesar Rp. 36.925,-/kg dengan rasio nilai tambah 34,87%  (memperhitungkan Nilai Kerja Keluarga) yang artinya setiap Rp. 100 nilai produk kerupuk ikan cumi sebelum investasi diperoleh nilai tambah Rp. -76,82 (merugi) tetapi setelah investasi setiap Rp. 100 diperoleh nilai tambah Rp.34,87

 

Downloads

Published

2020-08-11

Issue

Section

Articles