PETA LOKASI PENANGKAPAN IKAN LEMURU DI SELAT BALI

Authors

  • Eko Susilo
  • I Made Kresnabayu
  • I Gede Adi Swastan

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.27

Keywords:

generalized additive models, Pelikan Lemuru, satellite imagery

Abstract

Peta lokasi Penangkapan Ikan (Pelikan) Lemuru merupakan produk peta yang berisikan informasi spasil prediksi daerah penangkapan ikan pelagis kecil di perairan Selat Bali, khususnya ikan lemuru. Peta ini pada dasarnya memprediksi kelimpahan zooplankton, makanan utama jenis ikan pelagis kecil, termasuk ikan lemuru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis spasial temporal prediksi kelimpahan zooplankton pada Pelikan Lemuru serta hubungannya dengan produksi perikanan di Selat Bali.   Hasil analisis deret waktu menunjukkan kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi pada akhir musim timur, yaitu antara bulan Agustus – September dan terendah pada akhir periode musim barat (Februari - April). Variabilitas kelimpahan zooplankton pun tak dapat dilepaskan dari variabilitas kondisi laut. Anomali kondisi oseanografi pada tahun 2016 berdampak sangat signifikan terhadap kelimpahan zooplankton di Selat Bali. Kelimpahan zooplankton yang tinggi (>5.000 ind/m3) akan diikuti dengan volume produksi ikan yang cenderung tinggi pula. Namun sangat disayangkan, keberadaan Pelikan Lemuru belum dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna. Aktivitas unduh Pelikan Lemuru rata-rata 4,33 kali unduh setiap bulan. Penyediaan data oseanografi bebas awan (free cloud) dan basis data penangkapan ikan yang valid dan akurat diperlukan untuk pengembangan Pelikan Lemuru maupun jenis ikan lainnya.




Lemuru Fishing Zone Map (Pelikan Lemuru) is a map that informs spatial predictions of small pelagic fishing areas in the Bali Strait, especially lemuru. Basically, Pelikan Lemuru predicts the abundance of zooplankton, the main diet of small pelagic fish, including lemuru. The aim of this study is to conduct a spatio-temporal analysis of prediction of zooplankton abundance from the Pelikan Lemuru model and its relationship with fish production in the Bali Strait. Here, the highest zooplankton abundance occurs at the end of the southeast monsoon, which is between August - September and the lowest is at the end of the northwest monsoon period (February - April). The variability of zooplankton abundance has a strong relationship with the oceanographic variability. Anomaly conditions occurred in 2016 had a significant impact on the abundance of zooplankton in the Bali Strait. The high abundance of zooplankton (> 5,000 ind/m3) will be followed by the high volume of fish production. However, the existence of Pelikan Lemuru has not been used optimally by fishers with an average value of 4.33 downloads per month, respectively. The provision of free cloud oceanographic data and also a valid and accurate fishing database is needed for the development of Pelikan Lemuru and other fish species.

References

S. W. Nugraha, A. Ghofar, and S. Wijaya, “Monitoring perikanan lemuru di perairan Selat Bali,†J. Maquares, vol. 7, no. 1, hal. 130–140, 2018.

A. Sartimbul, E. Rohadi, D. Yona, E. Yuli H., A. Bakar Sambah, and J. Arleston, “Change in Species Composition and Its Implication on Climate Variation in Bali Strait: Case Study in 2006 and 2010,†in 3rd International Conference on Fisheries and Aquaculture, 2016, pp. 1–7.

N. Hendiarti et al., “Seasonal variation of pelagic fish catch around java,†Oceanography, vol. 18, no. SPL.ISS. 4, pp. 114–123, 2005.

R. Puspasari, P. F. Rachmawati, S. Bali, and S. Makassar, “Analisis Kerentanan Jenis Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Selat Bali,†J.Lit.Perikan.Ind., vol. 22, no. 1, pp. 33–42, 2016.

R. Puspasari, P. F. Rachmawati, and U. Muawanah, “Climate variability impact on Bali sardine fishery: Ecology and fisheries perspective,†Fish. Manag. Ecol., vol. 26, no. 6, pp. 540–547, Dec. 2019.

E. S. Wiyono, “Analisis Efisiensi Teknis Penangkapan Ikan Menggunakan Alat Tangkap Purse Seine Di Muncar, Jawa Timur,†J. Teknol. Ind. Pertan., vol. 22, no. 3, pp. 164–172, 2013.

D. Setyohadi and D. G. R. Wiadnya, Pengkajian Stok dan Dinamika Populasi Ikan Lemuru. Malang: UB Press, 2018.

E. Susilo and T. Arief Wibawa, “Pemanfaatan Data Satelit Oseanografi Untuk Memprediksi Daerah Penangkapan Ikan Lemuru Berbasis Rantai Makanan Dan Pendekatan Statistik Gam,†J. Kelaut. Nas., vol. 11, no. 2, p. 77, 2016

I. S. Robinson, Discovering the Ocean from Space. Berlin, Heidelberg: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2010.

W. E. Rintaka, A. Setiawan, E. Susilo, and M. Trenggono, “Variasi Sebaran Suhu, Salinitas Dan Klorofil Terhadap Jumlah Tangkapan Lemuru Di Perairan Selat Bali Saat Muson Tenggara,†in Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan X ISOI, 2014, pp. 20–31.

N. D. Pertami, M. F. Rahardjo, A. Damar, and I. W. Nurjaya, “Makanan dan kebiasaan makan ikan lemuru, Sardinella lemuru Bleeker, 1853 di perairan Selat Bali,†J. Iktiologi Indones., vol. 19, no. 1, pp. 143–155, 2019.

E. Y. Herawati, A. Sartimbul, and R. I. Khasanah, “Kelimpahan dan keanekaragaman plankton di daerah penangkapan ikan lemuru (Sardinella lemuru) di Selat Bali,†Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan X ISOI 2013. Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), Jakarta, pp. 343–352, 2014.

Burhanuddin, M. Hutomo, S. Martosewojo, and R. Moeljanto, Sumber Daya Ikan Lemuru. Jakarta: LIPI, 1984.

R. I. Khasanah, A. Sartimbul, and E. Y. Herawati, “Komposisi isi lambung ikan lemuru (Sardinella lemuru) di Perairan Selat Bali,†in Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8, 2014, vol. 2, no. 1962, pp. 315–322.

Downloads

Published

2021-09-01

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.