Karakteristik Organleptik Ekado Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Fortifikasi Tepung Rumput Laut Eucheuma cottonii Sebagai Sumber Yodium

Authors

  • Titik Dwi Sulistiyati
  • Nehemia Siahaan

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.9

Abstract

Abstrak

Ekado merupakan salah satu hasil dari produk boga, yang berasal dari negara Jepang. Salah satu usaha untuk meningkatkan gizi ekado adalah dengan fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar yodium ekado udang vaname fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii sebagai sumber yodium. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat konsentrasi fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii memberikan pengaruh terhadap kadar yodium ekado udang vaname. Seiring dengan bertambahnya tepung rumput laut Eucheuma cottonii  yang digunakan, maka kadar yodium pada ekado udang vaname semakin meningkat dan pada tingkatan konsentrasi menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Hasil yodium pada ekado udang vaname fortifikasi tepung rumput laut Eucheuma cottonii konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15% secara berturut-turut adalah 0,022 mcg/100gr; 0,835 mcg/100gr; 1,294 mcg/100gr; 1,785 mcg/100gr. 

Abstract

Ekado is one of the results of boga products, which come from Japan. One of the efforts to improve nutrition is by fortification of eucheuma cottonii seaweed flour. The purpose of this study was to establish iodine levels of shrimp ekado vaname fortification seaweed flour Eucheuma cottonii as a source of iodine. The method used is Rancangan Acak Lengkap (RAL). The results showed that the difference in the concentration of fortification of Eucheuma cottonii seaweed flour influenced the iodine levels of shrimp vaname. As eucheuma cottonii seaweed flour is used, iodine levels in the shrimp vaname ekado increase and at concentration levels show noticeable different results. The result of iodine in shrimp ekado vaname fortification seaweed flour Eucheuma cottonii concentration 0%, 5%, 10%, 15% in a row is 0.022 mcg /100gr; 0.835 mcg/100gr; 1,294 mcg/100gr; 1,785 mcg/100gr.

References

I. G. Wiratmaja, I. G. B. W. Kusuma dan I. N. S. Winaya. Pembuatan Etanol Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma cottonii Sebagai Bahan Baku. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. 5(1): 75–84. 2011.

R. Untailawan, Y. T. Male dan Y. H. Dulanlebit. Studi Kandungan Iodium Dalam Rumput Laut Eucheuma cottonii Diperaian Kei Kecil. Science Map Journal. 1(2): 55–59. 2019.

L. Amalia, I. I. Permatasari, A. Khomsan, H. Riyadi, T. Herawati dan R. Nurdiani. Pengetahuan, Sikap, Dan Praktek Gizi Ibu Terkait Iodium Dan Pemilihan Jenis Garam Rumah Tangga Di Wilayah Pegunungan Cianjur. Jurnal Gizi Dan Pangan. 10(2): 133–140. 2015.

F. K. Wulandari, B. E. Septiani dan S. Susanti. Analisis Kandungan Gizi, Nilai Energi, Dan Uji Organoleptik Cookies Tepung Beras Dengan Substitusi Tepung Sukun. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 5(3): 107–112. 2016.

M. Astawan, T. Wresdiyati dan A. B. Hartanta. Pemanfaatan Rumput Laut sebagai Sumber Serat Pangan untuk Menurunkan Kolesterol Darah Tikus. HAYATI Journal of Biosciences. 12(1):23–27. 2005.

Septiani dan Rousmaliana. Identifikasi Tepung Ampas Kelapa Terhadap Kadar Proksimat Menggunakan Metode Pengeringan Oven. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 1(1): 18–31. 2019.

A. A. Jaziri, D. S. Sari, Yahya, A. A Prihanto dan M. Firdaus. Fortifikasi Tepung Eucheuma cottonii Pada Pembuatan Mie Kering. Indonesian Journal of Halal. 109–116. 2018.

D. Lestari, Kardiman dan Patang. Subtitusi Bubuk Biji Salak Dan Bubuk Kopi Arabika Dalam Pembuatan Bubuk Kopi. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 1(1): 15. 2018.

Downloads

Published

2022-04-26