KARAKTERISTIK STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN TANGERANG, BANTEN

Authors

  • Risma Pratiwi Universitas Lampung
  • Henni Wijayanti Maharani
  • Putu Cinthia Delis
  • Agustin Hari Mahardika

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2022.006.02.2

Abstract

Ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang pernah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya abrasi. Abrasi di Kabupaten Tangerang menyebabkan berkurangnya ekosistem mangrove di beberapa kecamatan yang ada di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan rehabilitasi wilayah pesisir pada tahun 2015 hingga sekarang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang pada tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis spesies, kerapatan, indeks nilai penting, dan tutupan kanopi mangrove serta menganalisis kondisi ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada 5 desa di 4 kecamatan bagian utara Kabupaten Tangerang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2021. Pengambilan sampel di 5 stasiun dengan masing-masing stasiun terdapat tiga kali pengulangan dengan menggunakan transek berukuran 10 x 10 m2 untuk tingkat pohon, 5 x 5 m2 untuk tingkat pancang, dan 1 x 1 m2 untuk tingkat semai. Hasil penelitian yang didapat yaitu ditemukan 4 jenis mangrove yang ditemukan di lokasi pengamatan, yaitu Bruguiera parviflora, Avicennia officinalis, Sonneratia caseolaris, dan Avicennia lanata. Ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang memiliki kerapatan pohon tertinggi sebesar 622 ind/ha dengan kategori jarang, sedangkan tingkat anakan dan tingkat semai memiliki kerapatan tertinggi sebesar 6.533 ind/ha dan 22.222 ind/ha dengan kategori sangat padat. Adapun persentase tutupan kanopi mangrove tertinggi di Kabupaten Tangerang yaitu 71,147% dengan kategori sedang.

Author Biography

Risma Pratiwi, Universitas Lampung

Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung

References

Senoaji, G. dan Hidayat, M.F. 2016. Peranan ekosistem mangrove di pesisir Kota Bengkulu dalam mitigasi pemanasan global melalui penyimpanan karbon. J. Manusia dan Lingkungan. 23(3): 327- 333.

Jaya, I., Agus, S.B., dan Kawaroe, M. 2015. Laporan Akhir (Identifikasi Kerusakan dan Perencanaan Rehabilitasi Wilayah Pesisir). FPIK IPB. Bogor. 77 hlm.

Parmadi, E.H., Dewiyanti, I., dan Karina S. 2016. Indeks nilai penting vegetasi mangrove di kawasan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur. Jurnal ilmiah mahasiswa kelautan perikanan unsyia. 1(1):82-95.

Bengen. 2002. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan, IPB. Bogor. 58 hlm

Supardjo, M.N. 2008. Identifikasi vegetasi mangrove di Segoro Anak Selatan, Taman Nasional, Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Saintek Perikanan. 3(2): 9-15.

Dharmawan, I.W.E dan Pramudji. 2014. Panduan Monitoring Status Ekosistem Mangrove. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. Jakarta. 46 hlm.

Aida, G.R., Wardiatno, Y., Kamal, M.M. 2014. Produksi serasah mangrove di pesisir Tangerang, Banten. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 19(2); 91-97.

Alwidakdo, A., Azham, Z., dan Kamarubayana, L. 2014. Studi pertumbuhan mangrove pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Agrifor. 13(1): 11-18.

Kolinug, K.H., Langi, M.A., Ratag, S.P., dan Nurmawan, W. 2014. Zonasi tumbuhan utama penyusun mangrove berdasarkan tingkat salinitas air laut di Desa Teling Kecamatan Tombariri. Jurnal Cocos. (5) 4: 1-9.

Fadli, Khairijon, dan Sofiyanti, N. 2015. Analisis vegetasi Avicennia sp. dan karakteristik sedimen di kawasan mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupatern Siak, Riau. Jurnal JOM FMIPA. 2(1): 23-34.

Noor, Y.S., Khazali, M., dan Suryadiputra, I.N.N. 2012. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetlands Internasional Indonesia Programme. Bogor. 220 hlm.

Apriliani, Basyuni, M., Putri, L.A.P. 2015. Respon salinitas terhadap pertumbuhan dan komposisi rantai panjang polysoprenoid semai mangrove Avicennia officinalis. Peronema Forestry Science Journal. 4(4): 163- 172.

Warongan, C.W.A.O. 2009. Kajian Ekologi Ekosistem angrove Untuk Rehabilitasi di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara. (Tesis). IPB. Bogor. 88 hlm.

KepMen LH. 2004. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Nomor 201.

Purnama, M., Pribadi, R., dan Soenardjo, N. 2020. Analisa tutupan kanopi mangrove dengan metode Hemispherical photografi di Desa Betahwalang, Kabupaten Demak. Journal of Marine Research. 9(3): 317-325.

Downloads

Published

2022-08-19

Issue

Section

Articles