DISTRIBUSI UKURAN PANJANG DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares, Bonnaterre, 1788) HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR YANG DIDARATKAN DI TPI PONDOKDADAP, SENDANGBIRU
LENGTH SIZE DISTRIBUTION AND LENGTH WEIGHT RELATIONSHIP FOR YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacares, Bonnaterre, 1788) HANDLINE CATCHES LANDED AT TPI PONDOKDADAP, SENDANGBIRU
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2023.007.02.8Keywords:
Biologi Perikanan, Pancing Ulur, Sendang Biru, Tuna Madhidihang, Fisheries Biology, Handline Fishing, Yellowfin TunaAbstract
Ikan Tuna Madhidihang (Thunnus albacares) merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan komoditas ekspor perikanan adal Indonesia. Pemanfaatan sumber daya perikanan umumnya milik bersama (common property) artinya upaya pemanfaatan dapat dilakukan secara bersama dalam waktu yang bersamaan oleh pelaku usaha perikanan (open acces). Semakin meningkatnya upaya pemanfaatan yang dilakukan dan banyaknya hasil tangkapan ikan tuna dibawah ukuran pertama kali matang gonad mengakibatkan terganggunya proses rekruitmen ikan-ikan muda di alam. Untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, maka ketersediaan data dan informasi yang terukur mutlak diperlukan untuk mengetahui status sumber daya perikanan tuna dewasa ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) distribusi panjang ikan dan (2) hubungan panjang berat ikan tuna madhidihang di wilayah perairan selatan Jawa Timur (Sendang Biru). Pengambilan data dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Pondokdadap Sendangbiru Malang, pada Bulan Agustus – Oktober 2022. Sampel ikan tuna madhidihang yang didaratkan kemudian diukur panjang dan beratnya, dianalisis dengan menggunakan regresi linier untuk melihat hubungan antara panjang dan berat ikan. Ada 347 ekor ikan madhidihang yang berhasil diukur panjang cagak dan beratnya pada bulan Agustus hingga Oktober 2022. Berdasarkan data yang telah diolah, rata-rata panjang cagak sekitar 109 cm, panjang cagak dominan antara 136 – 145 cm dengan panjang maksimal 195 cm dan minimal 86 cm. Berdasarkan data Fish Base ukuran ikan pertama kali matang gonad atau Length at first maturity (Lm) tuna sirip kuning berada pada ukuran 103,3 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55% hasil tangkapan tuna sirip kuning nelayan Sendangbiru sudah layak tangkap, dan 45% belum layak tangkap. Hasil analisis hubungan panjang dan berat ikan tuna madhidihang di lokasi penelitian memperlihatkan pertumbuhan bersifat alometrik negatif dimana pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertumbuhan berat ikan.
Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) is one of the economically important fish species in the world and an Indonesian fishery export commodity. Utilization of fishery resources is generally shared property (common property) meaning that efforts to exploit can be carried out jointly at the same time by fishery business actors (open access). Increasing utilization efforts are being made and the large number of tuna catches below the size at first maturity has disrupted the recruitment process for young fish in nature. To support the right decision making in efforts to manage sustainable fisheries, the availability of measurable data and information are absolutely necessary to determine the current status of tuna fishery resources. The aims of this study were to determine (1) the distribution of fish length and (2) the relationship between the length and weight of yellowfin tuna in the southern waters of East Java (Sendang Biru). Data collection was carried out at the Fish Auction Place (TPI) Pondokdadap Port Sendangbiru Malang, from August to October 2022. The yellowfin tuna samples that were landed were then measured for length and weight, then analyzed using linear regression, so that a relationship between the length and weight of the fish could be seen. The number of yellowfin tuna or yellowfin tuna whose fork length and weight were successfully measured from August to October 2022 was 347 individual fish. Based on the data that had been processed, the dominant fork length of yellowfin tuna was between 136 – 145 cm with a maximum length of 195 cm and a minimum of 86 cm, and an average fork length of around 109 cm. Based on Fish Base data, the length at first maturity (Lm) of yellowfin tuna was 103.3 cm. This showed that the catch of yellow fin tuna by Sendangbiru fishermen had a percentage of 55% that was suitable for catching, while those that were not yet worth catching had a percentage of 45%. Fish length and weight data can be used to see the morphometric condition of a fish species. From the results of the analysis of the relationship between length and weight of yellowfin tuna at the study site, it was known that growth was negative allometric where length growth was more dominant than fish weight growth.
References
M. [1] Nento, W. R., & Ibrahim, P. S. “Analisa Kualitas Nugget Ikan Tuna (Thunnus Sp.) Selama Penyimpanan Beku”. J of Agric,Sci. (JASc). Vol 1 no 2 hal.75-81. 2017
Hadinoto, S., & Idrus, S. “Proporsi dan kadar proksimat bagian tubuh ikan tuna ekor kuning (Thunnus albacares) dari perairan maluku”. Majalah Biam. Vol 14 no 2 hal 51-52. 2018
Sparre, P., & Venema, S. C. “Introduction to tropical tuna assessment Part I”. Manual Fish. Tech. Paper. Food and Agriculltural Organization (FAO). 1998
Koya, K. P., Joshi, K. K., Abdussamad, E. M., Rohit, P., Sivadas, M., Kuriakose, S., & Sebastine, M. . “Fishery, biology and stock structure of skipjack tuna, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758) exploited from Indian waters”. Indian J. of Fish., vol 59 no 2 hal 39-47.2012
Nugraha, B.” Pengaruh suhu dan kedalaman mata pancing rawai tuna (tuna long line) terhadap hasil tangkapan tuna di Samudera Hindia”. J. Penel. Perik. Ind. Vol 15 no 3 hal 239-247. 2017
Holden, C. “Tuna stocks: east meets west”. Sci., vol 265 no 5178 hal 1525-1526. 1994
Azizi, N. A., Saputra, S. W., & Ghofar, A. “Hubungan Panjang-Berat, Faktor Kondisi dan Ukuran Pertama Kali Tertangkap Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap”. Managt. of Aqu. Res. J.l (MAQUARES), hal 9 no 2 ,hal 90-96. 2020
Effendie, M. I. “ Biologi perikanan”. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta, no163, hal 57-62. 1997
Wujdi, A., Setyadji, B., & Nugraha, B. “”Sebaran ukuran panjang dan nisbah kelamin ikan madidihang (Thunnus albacares) di Samudera Hindia Bagian Timur. BAWAL Widya Riset Perik.Tangkap, vol 7 no 3, hal 175-182. 2015
Burhanis, B., Bengen, D. G., & Baskoro, M. S.” Karakter Morfometrik Dan Asosiasi Tuna Sirip Kuning Thunnus albacares Dan Tuna Bambulo Gymnosarda unicolor (Ruppell) Di Perairan Simeulue, Provinsi Aceh”. J. Ilmu dan Teknl. Kel. Tropis, vol 10 no 2, hal 455-466. 2018
Zhu, G., Xu, L., Zhou, Y., & Song, L. “ Reproductive biology of yellowfin tuna T. albacares in the west-central Indian Ocean”. J. of Ocean Univ. of China, no 7, hal 327-332. 2008
Marion, G., Furtado, J., Proaño, L., Corridoni, L., Musalli, M. A., & Blanca, M.. “Overfishing and the case of the Atlantic Blue Fin Tuna”. In International Seminar on Sustainable Techn. Develp hal 11-18. June 2010
Jaya, M. M., Wiryawan, B., & Simbolon, D. “Keberlanjutan Perikanan Tuna di Perairan Sendangbiru Kabupaten Malang”. ALBACORE J. Penel. Perik. Laut, vol 1 no 1 hal 111-125. 2017
Arnenda, G. L., & Hartaty, H .”Musim pemijahan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) Di Samudera Hindia Selatan Jawa-Bali” BAWAL Widya Riset Perik. Tangkap, vol 14 no 1, hal 11-19. 2022
Nugraha, B., & Mardlijah, S. “Hubungan Panjang bobot, perbandingan jenis kelamin dan tingkat kematanagn gonad tuna mata besar (Thunnus obesus) di Perairan laut banda” J.l Penel. Perik. Ind., vol 12 no 3, hal 195-202. 2017
Andamari, R., Hutapea, J. H., & Prisantoso, B. I.”Reproduction aspects of the Thunnus albacares yellowfin tuna”. J. Ilmu Dan Teknol. Kel. Tropis, vol 4 no 1 hal 89-96. 2012
Jatmiko, I., Hartaty, H., & Bahtiar, A.”Biologi reproduksi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Samudera Hindia bagian Timur”. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, vol 7 no 2 hal 87-94. 2015
Arnenda, G L; Jatmiko, I; Kusdinar, A. “Biologi Reproduksi Madidihang (Thunnus albacares Bonnaterre, 1788) Di Samudra Hindia Bagian Timur”. J. Kel. dan Perik. Trp (JKPT), vol 1 no.2 hal: 55-62. 2019
Nuraini, A. F., Santoso, A., & Redjeki, S.”Morfometri dan Komposisi Isi lambung Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) yang Didaratkan di Pantai Prigi Jawa Timur”. J of marine res., vol3 no 2, hal 86-90. 2014
Rohmania, K. N. “Analisis Hubungan Panjang Dan Berat Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares) Yang Didaratkan Di UPT P2SKP Tamperan Kabupaten Pacitan Jawa Timur” (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya). 2017
Triharyuni, S., Sulaiman, P. S., & Rianto, J. “Hubungan panjang berat, tingkat eksploitasi dan fluktuasi hasil tangkapan albakora (Thunnus alalunga, Bonnaterre) di Samudera Hindia”. J. Penel. Perik. Ind., vol 18 no 1, hal 35-41. 2016
Jamal, M., Sondita, M. F. A., Haluan, J., & Wiryawan, B.”Pemanfaatan data biologi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dalam rangka pengelolaan perikanan bertanggung jawab di perairan Teluk Bone”. J. Natur Ind., vol 14 no 1, hal 107-113. 2011
Soukotta, I. V., Moniharapon, L. D., Rahman, R., & Hukubun, R. D. “Ukuran pertama kali tertangkap (LC50%) dan hubungan Panjang berat ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di laut Banda”. J. Laut Pulau: Hsl Penel.Kel., vol 1 no 2, hal 12-18. 2022
Sudrajat, D. S., Husen, S., & Putra, A. K. “Hubungan panjang bobot pada ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dalam rangka pengelolaan perikanan di perairan Nusa Tenggara Timur”. J. Penel. Perik. Ind.,vol 27no 2 , hal 57-67. 2021Reuter, W. E. Piller, dan C. Erhart, “A Middle Miocene carbonate platform under silici-volcaniclastic sedimentation stress (Leitha Limestone, Styrian Basin, Austria) — Depositional environments, sedimentary evolution and palaeoecology,” Palaeogeogr. Palaeoclimatol. Palaeoecol., vol. 350–352, hal. 198–211, Sep 2012.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Submission of a manuscript implies: that the work described has not been published before (except in the form of an abstract or as part of a published lecture, or thesis) that it is not under consideration for publication elsewhere; that if and when the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the copyright to the publisher.