STATUS KEBERLANJUTAN KAWASAN PESISIR BERBASIS BUDIDAYA UDANG VANAME DI KECAMATAN INDRAMAYU

Authors

  • dwi putri wigiani Fakultas Perikanan dan Kelautan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor http://orcid.org/0000-0001-9087-8754
  • Bambang Widigdo Fakultas Perikanan dan Kelautan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor
  • Kadarwan Soewardi Fakultas Perikanan dan Kelautan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor
  • Mr. Taryono Fakultas Perikanan dan Kelautan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.3

Keywords:

Budidaya udang vaname, Indramayu, keberlanjutan, pesisir

Abstract

Kecamatan Indramayu merupakan salah satu kecamatan di pesisir Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi produksi udang vaname melalui kegiatan budidaya baik dengan teknologi tradisional maupun intensif. Budidaya udang di Indramayu yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an tentunya memberikan dampak terhadap keberlanjutan kawasan pesisir di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan kawasan pesisir berbasis kegiatan budidaya udang vaname di Kecamatan Indramayu. Metode yang digunakan adalah metode analisis Rap - Shrimp Farm (Rap-SF) hasil modifikasi dari RAPFISH dengan menggunakan 5 dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, hukum dan kelembagaan, serta teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan kawasan pesisir di Kecamatan Indramayu berdasarkan tingkat teknologinya menunjukkan perbedaan. Indeks keberlanjutan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dengan teknologi tradisional plus dikategorikan kurang berkelanjutan dengan nilai indeks yang dihasilkan sebesar 50,36  dan untuk teknologi intensif dikategorikan cukup berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan sebesar 51,85. Guna meningkatan status keberlanjutannya maka direkomendasikan strategi pengelolaan kawasan pesisir berbasis budidaya udang vaname dilakukan dengan pendekatan pengelolaan kawasan budidaya berbasis klasterisasi.

 

 

References

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Statistik Perikanan Budidaya. Jakarta. 2017.

T. Supraptono, D. Puspito, Siswanto, Poniran, dan Suyoto, Optimalisasi produktivitas tambak idle melalui budidaya multispesies dengan sistem pemeliharaan paralel dan resirkulasi. Laporan Kegiatan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. hal.209- 219, 2008.

WCED (World Commission on Enviroment and Development) (ed). Our Common Future. Oxford (US). Oxford University Pr. 1987.

A. Fauzi dan S. Anna. Pemodelan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005.

P. Kavanagh. RAPFISH software description (for microsoft excel). Rapid appraisal of fisheries (Rapfish) project (36p). Vancouver. University of British Columbia. Fisheries Centre. 2001.

T.J. Pitcher, and D.B. Preikshot, “Rapfish: A rapid appraisal technique to evaluate the sustainability status of fisheries,†Fisheries Research 49(3), hal 255-270, 2001.

S.B. Susilo. Keberlanjutan pembangunan pulau-pulau kecil: studi kasus kelurahan pulau panggang dan pulau pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. [disertasi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 2003.

A.S. Hasrat, J. Haluan, dan I.K Budiastra, “Status keberlanjutan pengelolaan perikanan budidaya di pulau – pulau kecil Makassar,†J. Manajemen Perikanan dan Kelautan, Vol 1 No 1, 2014.

J. Alder, T.J. Pitcher, D. Preikshot, K. Kaschner, and B. Feriss, “How good is good? A Rapid appraisal technique for evaluation of the sustainability status of fisheries of the North Atlantic. In Pauly and Pitcher (eds). Methods for evaluationg the impacts of fisheries on the north Atlantic ecosystemâ€, Fisheries Center Research Reports 8(2), hal. 136 – 182, 2000.

W. Hadie dan L.E. Hadie, “Analisis sistem budidaya untuk mendukung kebijakan keberlanjutan produksi udang,†J. Kebijakan Perikanan Indonesia. 9(1), hal 51-60, 2017.

M. Djamhur. Model Pengembangan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil Berbasis Zonasi (Kasus di Teluk Weda) [disertasi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. 2014.

A. Tovar, C. Moreno, M.P. Maâ Nuel-Vez and M. G. A-Vargas, “Environmental impacts of intensive aquaculture in marine watersâ€, J. Water Research, vol 34 no. 1, hal 334 -342, Januari, 2000. http:/DOI: 10.1016/S0043-1354(99)00102-5.

M. A. Burforda, P.J. Thompsona, R.P. McIntoshb, R.H. Baumanb, and D.C. Pearsonc, “The contribution of flocculated material to shrimp (Litopenaeus vannamei) nutrition in a high-intensity, zero-exchange systemâ€, J. Aquaculture, vol 232 (1-4), hal 525-537, April, 2004. http:/ DOI: 10.1016/S0044-8486(03)00541-6

Widigdo B. dan J Pariwono, “Daya dukung perairan di Pantai Utara Jawa Barat untuk budidaya udang (Studi kasus di Kabupaten Subang, Teluk Jakarta dan Serang)â€, Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Vol 10(1), hal 10-17, 2003.

E. Suryanegara dan Hikmah, “Hubungan patron-klien pada usaha budidaya udang windu (Penaeus monodon) dan bandeng (Chanos chanos) di Kabupaten Indramayu, Jawa Baratâ€, Buletin Riset Sosek Kelautan dan Perikanan,Vol. 7 no. 2, 2012.

A. Fauzi. Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan (teori dan aplikasi). Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.2004.

M.I. Ansari, “Implikasi pengaturan lingkungan hidup terhadap peraturan perundang - undangan dalam kegiatan bisnis (Perspektif Konstitusi)â€, Jurnal Konstitusi volume 11, Nomor 2, Juni 2014.

A.Y. Montolure. Pengelolaan kawasan pesisir dengan pendekatan ekologi untuk optimasi tambak tradisional (studi kasus Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol). [tesis]. Bogor Institut Pertanian. Bogor. 2016.

B. Romadhona, B.Yulianto dan Sudarno,†Fluktuasi kandungan amonia dan beban cemaran lingkungan tambak udang vaname intensif dengan teknik panen parsial dan panen totalâ€, Jurnal Saintek Perikanan, Vol.11 no.2, hal 84-93, Februari 2016.

P. Kavanagh P and T.J. Pitcher. Implementing Microsoft Excel software for Rapfish: a technique for the rapid appraisal of fisheries status. Fisheries Centre Research Reports, University of British Columbia, Canada. 12(2). pp 75. 2004.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Petunjuk teknis klaster pembesaran udang vaname di tambak. Jakarta. 2017

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.