IDENTIFIKASI BAKTERI PADA LARVA IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares)

Authors

  • Indah Mastuti Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak, kab. Buleleng, Bali, Indonesia
  • Ananto Setiadi Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak, kab. Buleleng, Bali, Indonesia
  • Des Roza Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak, kab. Buleleng, Bali, Indonesia
  • Ketut Mahardika Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak, kab. Buleleng, Bali, Indonesia http://orcid.org/0000-0002-3413-2613

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004.01.1

Keywords:

Thunus albacares, larva, bakteri

Abstract

Perbenihan tuna sirip kuning (Thunus albacares) telah dilakukan sejak tahun 2015 di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali. Akan tetapi, dalam perbenihan tuna sirip kuning masih dihadapkan adanya tingkat kematian yang tinggi pada tahap larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri pada perbenihan larva tuna sirip kuning. Bakteri diisolasi dari larva umur 5, 10, 15, 20 hari setelah menetas pada media marine agar. Koloni bakteri yang tumbuh direisolasi berdasarkan morfologinya. Setiap isolat diidentifikasi secara molekuler berdasarkan urutan nukleotida dalam gen ribosom 16S menggunakan pasangan primer 27F dan 1492R. Kesamaan masing-masing urutan nukleotida dianalisis dengan BLAST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 9 isolat bakteri dari larva ikan tuna sirip kuning yang tumbuh dengan morfologi berbeda. Hasil Analisa BLAST, bakteri tersebut memiliki kemiripan dengan Bacillus cereus, B. methylotrophicus, B. amyloliquefaciens, Pseudomonas plecoglossicida, P. putida dan Vibrio sp. strain voc. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal tentang bakteri yang ada pada larva ikan tuna sirip kuning.

Author Biography

Ketut Mahardika, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak, kab. Buleleng, Bali, Indonesia

Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Desa Penyabangan, Kec. Gerokgak, kab. Buleleng, Bali, Indonesia

References

ï›1ï FAO, Recent developments in tuna industry. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. Food and Agriculture Organization of United Nation, Rome, 2010.

ï›2ï J.H. Hutapea, Embryo development of Yellowfin tuna (Thunnus albacares) at different incubation temperature. Indonesian Aquaculture Journal 2(2): 99-105, 2007.

ï›3ï J.H. Hutapea, I.G.N. Permana, & R. Andamari, Optimum capture size of Yellowfin tuna (Thunnus albacares) Broodstock. Prosiding Akuakultur Indonesia, 5-7 Juni 2007. Surabaya. Pp: 312-317.

ï›4ï J.H. Hutapea, I.G.N., Permana, & A. Setiadi, Pemeliharaan induk ikan tuna sirip kuning dalam bak terkontrol. Jurnal Riset Akuakultur 5(1): 79-90, 2010.

ï›5ï J.H. Hutapea, A. Setiadi, Gunawan, & G.N. Permana, Perbaikan teknik penanganan calon induk ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) pasca penangkapan dan dalam bak pengobatan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakutur. Pusat Penelitian Pengembangan Perikanan Budidaya, Pp: 191-199, 2010.

ï›6ï J.H. Hutapea, A. Setiadi, Gunawan, & I.G.N. Permana. Pembesaran ikan tuna sirip kuning, Thunnus albacares media budidaya yang berbeda di perairan Bali Utara: media keramba jaring apung dan bak beton. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakutur. Pusat Penelitian Pengembangan Perikanan Budidaya, Pp: 191-199, 2014.

ï›7ï R. Andamari, J.H. Hutapea, & J.I. Prisantoso, Aspek reproduksi ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Jurnal Ilmu Teknologi Kelautan Tropis 4(1), 89-96, 2012.

ï›8ï G. Patridge, The International Experience. In: Patridge, G (ed.). Hatchery Production of Yellowfin Tuna. International Specialised Skills Institute Inc. Melbourne-Australia, Pp. 11-25, 2009.

ï›9ï P. Reglero, A. Ortega, E. Blanco, Ø. Fiksen, F.J. Viguri, F.D.L. Gándara, M. Seoka, & A. Folkvord, Size-related differences in growth and survival in piscivorous fish larvae fed different prey types. Journal Aquaculture 433, 94–101, 2014.

ï›10ï J. A. Olafsen, Interactions between fish larvae and bacteria in marine aquaculture. Aquaculture 200, 223–247, 2001

ï›11ï M. Dennis, & Q.M.L. Vetnostics, Emerging and endemic aquatic animal disease in Australasia. Notes prepared for the Wildlife Pathology Short Course, Taronga Zoo, August 2008.

ï›12ï K. Yuasa, T. Kamaishi, K-I. Mori, J.H. Hutapea, G.N. Permana, & A. Nakazawa, Infection by protozoan endoparasites of the genus Ichthyodinium in embryos and yolk-sac larvae of yellowfin tuna (Thunnus albacares). Fish Pathology 42(1), 59-66, 2007.

ï›13ï B. Austin, The bacterial microflora of fish. Mini-Review. The Scientific World Journal 2, 558-572, 2002.

ï›14ï B. Austin, The bacterial microflora of fish, revised. The Scientific World J. 6, 931–945, 2006.

ï›15ï M. Montes, M.J. Perez, & T.P. Nieto, Numerical taxonomy of gram-negative, facultative anaerobic bacteria isolated from skin of turbot (Scophthalmus maximus) and surrounding water. Syst. Appl. Microbiol. 22, 604–618, 1999.

ï›16ï M. Yoshimizu, T. Kimura, & M. Sakai, Microflora of the embryo and the fry of salmonids. Bull. Jpn. Soc. Sci. Fish 46, 967–975, 1980.

ï›17ï G.H. Hansen, & J.A. Olafsen, Bacterial interactions in early life stages of marine cold water fish. Microb. Ecol. 38, 1–26, 1999.

ï›18ï P.D. Munro, A. Barbour, & T.H. Birkbeck, Comparison of the gut bacterial-flora of start-feeding larval turbot reared under different conditions. J. Appl. Bacteriol. 77, 560–566, 1994.

ï›19ï L. Grisez, J. Reyniers, L. Verdonck, J. Swings, & F. Ollevier, Dominant intestinal microflora of sea bream and sea bass larvae, from two hatcheries, during larval development. Aquaculture 155, 387–399, 1997.

ï›20ï L. Brunvold, R.-A. Sandaa, H. Mikkelsen, E. Welde, H. Bleie, & Ø. Bergh, Characterisation of bacterial communities associated with early stages of intensively reared cod (Gadus morhua) using Denaturing Gradient Gel Electrophoresis (DGGE). Aquaculture 272, 319–327. 2007.

K. Mahardika, A. Nasukha, R. Septory, I. Mastuti, D. Roza, S. Ismi, N.W.W Astuti, D. Syahidah, Sudewi, Ananto, & Zafran, Pemantauan lingkungan dan kejadian penyakit di kawasan budidaya laut, Bali Utara. Laporan teknis Akhir Penelitian, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Pusat Riset Perikanan Budidaya, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, kementrian KKP, 2018.

A.E. Toranzo, B. Novoa, J.L. Romalde, S. Nunez, S. Devesa, E. Marino, R. Silva, E. Martinez, A. Figueras, & J.L. Barja, Microflora associated with healthy and diseased turbot (Scophthalmus maximus) from 3 farms in Northwest Spain. Aquaculture 114, 189–202, 1993.

X. Li, Y. Yu, W. Feng, Q. Yan, & Y. Gong, Host Species as a Strong Determinant of the Intestinal Microbiota of Fish Larvae. The Journal of Microbiology 50(1), pp. 29–37, 2012.

K. Mahardika, I. Mastuti, Sudewi, Y.N. Asih, A. Muzaki, & I.N.A. Giri, Aplikasi vaksin bivalen (VNN dan GSDIV) pada pemeliharaan larva ikan kerapu sunu, Plectropomus leopardus. Jurnal Riset Akuakultur 13(4), 2018.

Downloads

Published

2020-05-11

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)