KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOWISATA BERBASIS EKOLOGI MANGROVE DI TELUK PANGPANG, BANYUWANGI

Authors

  • Lilik Rodiana Bogor Agricultural University
  • Fredinan Yulianda Bogor Agricultural University
  • Mr. Sulistiono Bogor Agricultural University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.10

Keywords:

Banyuwangi, daya dukung, ekowisata mangrove, kesesuaian kawasan, Teluk Pangpang

Abstract

Kawasan mangrove Teluk Pangpang merupakan hasil rehabilitasi yang dilakukan sejak tahun 2000. Saat ini luas seluruh kawasan mangrove 571.6 hektar. Tingginya biodiversitas di kawasan mangrove berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah menghitung indeks kesesuaian dan daya dukung kawasan di ekosistem mangrove Teluk Pangpang. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai Februari 2018 dengan delapan titik stasiun pengamatan. Kesesuaian ekowisata mangrove mempertimbangkan lima parameter yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan Objek biota. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian ekowisata berdasarkan parameter ekologis dalam kategori sesuai dan tidak sesuai. Panjang area yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tracking adalah  169.23 meter dengan daya dukung 339 orang/hari.

Author Biographies

Fredinan Yulianda, Bogor Agricultural University

Department of Aquatic Resources Management, FPIK, IPB

Mr. Sulistiono, Bogor Agricultural University

Department of Aquatic Resources Management, FPIK, IPB

References

P. J. Hogarth. The Biology of Mangrove. Oxford University Press. Oxford. 1999.

D. G. Bengen. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Lautan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2001.

E. B. Barbier, S. D. Hacker, C. Kennedy, E. W. Koch, A. C. Stier, and B. R. Silliman, “The value of estuarine and coastal ecosystem services,†Ecological monographs., vol. 81, no. 2, hal. 169-193, May 2011.

U. S. Paul, and H. Schneider, “Mangrove Dynamics and management in North Brazi,†Ecological studies 211., hal. 3-7, 2011.

Sulastini D. Seri Buku Informasi dan Potensi Mangrove Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi. 2011.

A. B. Raharja. Pengelolaan Wilayah Pesisir Teluk Pangpang untuk Efisiensi Penataan Ruang Berbasis Spasial [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 2014.

W. Neka, W. Ervina, dan A. Chairil. Ringkasan Eksekutif Kajian Potensi Hutan Mangrove dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Teluk pangpang. Banyuwangi. 2013.

E. V. Setyaningrum, “Area development model base on mangrove wetland essential ecosystem, in Pangpang Bay Banyuwangi Indonesia,†Journal of resources development and management., vol. 18, hal. 93-99, 2016.

M. J. Grantham, “Birds of alas purwo national park, Eats Java,†Kukila 11., hal. 97-121, Mar 2000.

F. Yulianda, F. Achmad, A. Luky, A. H. Armin, H. Sri, Kusharjani, dan S. K. Ho. Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. Korea International Cooperation Agency (KOICA). 2010.

P. N. Sadikin, H. S. , Arifin, B. Pramudya, dan S. Mulatsih, “Carrying capacity preserve biodiversity on ecotourism in Mount Rinjani National Park, Indonesia,†Biodiversity., vol. 18, no. 3, hal. 978-989, Jul 2017.

H. Purnomo, B. Sulastyantara, dan A. Gunawan, “Peluang usaha ekowisata di kawasan cagar alam Pulau Sempu, Jawa Timur,†Jurnal penelitian sosial dan ekonomi kehutanan., vol. 10, no. 4, hal. 247-263, Des 2013.

L. Hakim, D. Siswanto, and N. Nakagoshi, “Mangrove concervation in East Java: the ecotourism development perspectives,†The journal of tropical life science., vol. 7, no. 3, hal. 277-285, Sep 2017.

M. Honey. Ecotourism and sustainable development. Who owns paradise? Island Press, Washington D.C. 1999.

F. Yulianda. Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah Seminar Sains 21 Februari 2007. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB. Bogor. 2007.

P. N. Sadikin, H. S. Arifin, B. Pramudya, and S. Mulatsih, “Carrying capacity preserve biodiversity on ecotourism in Mount Rinjani National Park, Indonesia,†Biodiversity., vol. 18, no. 3, hal 978-989, Jul 2017.

A. Romadhon, F. Yulianda, D. Bengen, and L. Adrianto, “Sustainable tourism based on carrying capacity and ecological footprint at Sapeken Archipelago, Indonesia,†International journa of ecosystem., vol. 4, no. 4, hal. 190-196, 2014.

C. Kusmana, Istomo, C. Wibowo, S. W. Budi, I. Z. Siregar, T. Tiryana, dan S. Sukardjo. Manual Silvikultur Mangrove di Indonesia. KOREA INTERNASIONAL COOPERATION AGENCY (KOICA): The rehabilitation Mangrove Forest and Coastal Area Damage By Tsunami in Aceh Project. 2008.

Y.R. Noor, M. Khazali, dan N. N. Suryadiputra. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor (ID): A Appraisal Technique for Fisheries FAO Fisheries Circular No. 947. Rome. 2006.

A. Sofian, N. Harahab, dan Marsoedi. Kondisi dan Manfaat langsung Ekosistem Hutan mangrove Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Vol. 2, no. 2, hal. 56-63. PSP UB. Malang. 2012.

Sudarmadji, dan Indarto, “Identifikasi lahan dan potensi hutan mangrove di bagian timur Propinsi Jawa Timur,†Bonorowo Wetlands., vol. 1, no. 1, hal. 31-36, Jun 2011.

Y. R. Buwono, “Identifikasi dan kerapatan ekosistem mangrove di kawasan Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi,†Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan., vol. 8, no. 1, hal. 32-37, Apr 2017.

Bahar A. Kajian kesesuaian dan daya dukung ekosistem mangrove untuk pengembangan ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 2004.

D. G. Bengen. Pedoman teknis pengenalan dan pengelolan ekosistem mangrove. Bogor: Pusat kajian sumberdaya pesisir dan lautan IPB. 2000.

R. T. Nugraha. Seri buku informasi potensi burung air Taman Nasional Alas Purwo. Banyuwangi: Balai Taman Nasional Alas Purwo. 2011.

Y. R. Buwono, I. P. G. Ardhana, dan M. Sudarma, “Potensi fauna akuatik ekosistem hutan mangrove di kawasan Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi,†Ecotrophic: Jurnal Ilmu Lingkungan., vol. 9, no. 2, hal. 23-33, 2015.

R. Sawitri, M. Bismark, dan E. Karlina, “Ekosistem mangrove sebagai obyek wisata alam di kawasan konservasi mangrove dan bekantan di Kota Tarakan,†Jurnal penelitian hutan dan konservasi alam., vol. 10, no. 3, hal. 297-314, Des 2013.

G. R. Aida, Y. Wardiatno, A. Fahrudin, dan M. M. Kamal, “Produksi seresah mangrove di pesisir Tangerang, Banten,†Jurnal Ilmu Pertanian Indoneisa (JIPI)., vol. 19, no. 2, hal. 91-97, Ags 2014.

R. Descasari, I. Setyobudiandi, dan R. Affandi, “Keterkaitan ekosistem mangrove dengan keanekaragaman ikan di Pabean Ilir dan Pagirikan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,†Bonoworo wetlands., vol. 6, no. 1, hal. 43-58, Jun 2016.

Pramudji, “Upaya pengelolaan rehabilitasi dan konservasi pada lahan mangrove yang kritis kondisinya,†Oseana., vol. 26, no. 2, hal. 1-8, 2001.

B. Brown, dan R. R. Lewis. Five steps to successful ecological restoration of mangroves. Lewis R et al (Eds) Yogyakarta, Indonesia: Yayasan Akar Rumput Laut (YARL) and the mangrove action project. 2006.

Y. Mayalanda, F. Yulianda, dan I. Setyobudiandi, “Strategi rehabilitasi ekosistem mangrove melalui analisis tingkat kerusakan di Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta,†Bonoworo wetlands., vol. 4, no. 1, hal. 12-36, Jun 2014.

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Articles