Uji Daya Hambat Ekstrak Kasar Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) terhadap Bakteri Aeromonas Hydrophila secara in Vitro

In Vitro Inhibitory Test of Telang Flower (Clitoria Ternatea L.) Crude Extract Against Aeromonas Hydrophila Bacteria

Authors

  • Salsabila Aprilyanti Brawijaya University
  • Sri Andayani Brawijaya University
  • Heny Suprastyani Brawijaya University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2024.008.03.11

Keywords:

Bunga Telang, Aeromonas hydrophila, Uji MIC, Uji Cakram, Telang Flower, MIC Test, Disc Test

Abstract

Penyakit pada ikan sering menjadi kendala dalam kegiatan budidaya. Salah satu jenis bakteri patogen yang sering menginfeksi ikan air tawar yaitu bakteri Aeromonas hydrophila yang merupakan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS). Upaya pengobatan menggunakan antibiotik dalam jangka waktu panjang akan menimbulkan residu dan resistensi bagi bakteri. Pengobatan alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan senyawa bioaktif pada bahan alami yang bersifat antibakteri. Senyawa tersebut dapat ditemukan pada beberapa jenis tumbuhan, salah satunya yaitu bunga telang (Clitoria ternatea). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak kasar bunga telang (C. ternatea) terhadap daya hambat bakteri A. hydrophila secara in vitro serta untuk menentukan dosis yang efektif dari ekstrak bunga telang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, 3 ulangan dan 2 kontrol dengan uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan uji cakram. Dosis ekstrak kasar bunga telang (C. ternatea) yang digunakan yakni 125 ppm, 150 ppm, 175 ppm, 200 ppm, dan 225 ppm. Penelitian ini menggunakan kontrol berupa antibiotik tetracycline dengan dosis 30 ppm dan kontrol negatif hanya berupa akuades. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah pemberian ekstrak kasar bunga telang (C. ternatea) berpengaruh terhadap daya hambat bakteri A. hydrophila secara in vitro. Hasil tertinggi pada penelitian ini diperoleh pada dosis 225 ppm dengan rerata zona hambat 10,80 mm dengan persamaan y = 4,0713 + 0,0309x.

 

Fish diseases are often an obstacle in aquaculture activities. One type of pathogenic bacteria that often infects freshwater fish is Aeromonas hydrophila, which is a pathogenic bacteria that causes Motile Aeromonas Septicemia (MAS). Treatment efforts using antibiotics in the long-term will cause residues and resistance for bacteria. Alternative treatment that can be done is by utilising bioactive compounds in natural materials that are antibacterial. These compounds can be found in several types of plants, one of which is telang flower (Clitoria ternatea). This study aims to investigate the effects of crude extract from telang flower (C. ternatea) on the inhibition of A. hydrophila bacteria in vitro, as well as to determine the effective dosage of telang flower extract. The method used in this study is the experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments, 3 replications, and 2 controls with the MIC (Minimum Inhibitory Concentration) test and disc test. The doses of crude extract from telang flower (C. ternatea) used were 125 ppm, 150 ppm, 175 ppm, 200 ppm, and 225 ppm. The study utilized tetracycline antibiotic as a control at a dose of 30 ppm, and a negative control consisting solely of distilled water (aquades). The results obtained from this study indicate that the administration of crude extract from telang flower (C. ternatea) significantly affects the inhibition of A. hydrophila bacteria in vitro. The highest result in this study was achieved at a dose of 225 ppm with an average inhibition zone of 10,80 mm, described by the equation y = 4,0713 + 0,0309x.

References

[1] Al-Sanafi, A. E. (2016). Pharmacological importance of Clitoria ternatea. Journal of pharmacy, 6(3), 57-67.

[2] Andayani, S., Suprastyani, H., & Rahmawati, E. D. (2019). Pengaruh pemberian ekstrak kasar daun belimbing wuluh (Averrhoa bilmbi L.) terhadap daya hambat bakteri Pseudomonas fluorescens secara in vitro. Jurnal of Fisheries and Marine Research, 3(3), 301-307.

[3] Andika, V. K., Hasana, A. R., & Valina, Y. E. (2023). Penentuan toksisitas ekstrak kulit naga merah dan kulit apel manalagi metode brine shrimp lethality test. Jurnal Farmasi Ma Chung: Sains, Teknologi, dan Klinis Komunitas, 1(2), 36-42.

[4] Asyarkia, N. L., Hakim, R., & Sulistyowati, E. (2019). Efek antibakteri kombinasi daun teh hijau (Camellia sinensis L.) dan kloramfenikol pada bakteri Eschericia coli atau Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Bio Komplementer Medicine, 6(3), 1-8.

[5] Dwi, N. R. A., Mulia, D. S., Suwarsito, S., & Purbomartono, C. (2023). Isolasi, karakterisasi, dan identifikasi bakteri Aeromonas sp. pada Lele (Clarias sp.) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sainteks, 20(2), 189-204.

[6] Fauzi, N. N. F. N. M., Hamdan, R. H., Mohamed, M., Ismail, A., Zin, A. A. M., & Mohamad, N. F. A. (2021). Prevalence, antibiotic susceptibility, and presence of drug resistance genes in Aeromonas spp. isolated from freshwater fish in Kelantan and Terengganu states, Malaysia. Veterinary World, 14(8), 2064–2072.

[7] Halim, A. M., Fauziyah, A., Ritonga, L. B., Arifin, M. Z., & Wulandari, A. (2023). Tingkat kepadatan Vibrio sp. dan kelimpahan plankton pada pertumbuhan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di CV Rejo Royal Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal Perikanan Pantura (JPP), 6(2), 405-414.

[8] Indrawati, I., & Rizki, A. F. M. (2017). Potensi ekstrak buah buni (Antidesma bunius L) sebagai antibakteri dengan bakteri uji Salmonella thypimurium dan Bacillus cereus. Jurnal Biodjati, 2(2), 138-148.

[9] Pasaribu, W., & Djonu, A. (2021). Kajian pustaka: penggunaan bahan herbal untuk pencegahan dan pengobatan penyakit bakterial ikan air tawar. Jurnal Bahari Papadak, 2(1), 41-52.

[10] Pertiwi, F. D., Rezaldi, F., & Puspitasari, R. (2022). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 7(2), 57-68.

[11] Pisacha, I. M., Safutri, W., & Rahayu, K. W. (2023). Aktivitas antibakteri ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Journal Pharmacy Aisyah, 2(2), 68-74.

[12] Riyanto, E. F., Nurjanah, A. N., & Suhartati, R. (2019). Daya hambat ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L) terhadap bakteri perusak pangan. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 19(2), 218-225.

[13] Sadewo, B. B., Firmani, U., & Safitri, N. M. (2024). The effect of giving Spirulina plantesis flour and butterfly pea flower (Clitoria ternatea) flour on the food convertion ratio and survival rate of Channa pulchra fish. Journal of Aquatropica Asia, 9(1), 34-39.

[14] Suryaningtyas, E. W., Restu, I. W., Perwira, I. Y. P., Karang, I. W. G. A., Dharma, I. G. B. S., & Faiqoh, E. (2018). Penyuluhan penanganan penyakit ikan dengan memanfaatkan herbal pada pembudidaya ikan di Danau Batur, Bali. Buletin Udayana Mengabdi, 80-84.

[15] Yurisna, V. C., Nabila, F. S., Radhityaningtyas, D., Listyaningrum, F., & Aini, N. (2022). Potensi Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) sebagai antibakteri pada produk pangan. JITIPARI (Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan UNISRI), 7(1), 68-77.

Downloads

Published

2024-11-29

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.